BAWASLU PEMALANG AJAK GEN MILENIAL DAN GEN-Z TOLAK PENYEBARAN HOAX, BLACK CAMPAIGN DAN UJARAN KEBENCIAN
|
Pemalang – Halo #SahabatBawaslu Sebagai langkah dalam meningkatkan partisipasi dan pendidikan politik masyarakat dalam pengawasan Pemilu Serentak Tahun 2024 serta menciptakan kader dan tokoh penggerak pengawasan Pemilu, Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Pemalang mengajak Generasi Milenial dan Generasi Z turut serta dalam kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan Tema “Jarimu Awasi Pemilu, Cara Penggunaan Media Sosial Yang Bebas Hoax, Black Campaign Dan Ujaran Kebencian". Kegiatan Soswatif ini diselenggarakan pada hari Rabu (21/12/2022) di Ruang Lingga Hotel R-Gina Pemalang.
Pada kesempatan ini Anggota Bawaslu Kabupaten Pemalang, Abdul Maksus Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa ”Apabila penyelenggara pemilu dan pengawas partisipatif punya pemahaman yang sama, maka kami yakin Pemilu kedepan akan semakin berkualitas, tidak hanya bersifat administratif tetapi demokrasi secara substansial. Antara lain demokrasi yang menghasilkan pemimpin yang bisa dipercaya, mempunyai kepedulian dan tanggungjawab yang besar terhadap lingkungan dan pembangunan baik fisik maupun mental masyarakat. Inilah yang diharapkan agar Pemilih tidak hanya memilih tetapi Pemilih bisa ikut mengawasi bersama-sama sehingga outputnya hasil Pemilu bisa diterima oleh semua pihak dan legitimasi kekuasaan semakin kuat”, jelasnya.
Dalam kegiatan hadir sebagai undangan antara lain Alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) yang telah terhimpun dalam Forlipp (Forum Literasi Pengawas Partisipatif), SAKA (Satuan Karya Pramuka) Adhyasta Pemilu, Ketua dan Sekretaris OSIS dari SMA/SMK/MA serta Anggota Panwaslu Kecamatan Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas se- Kabupaten Pemalang.
Hadir sebagai pemateri pertama Intan Hidayat, Pimpinan Redaksi Sinar Jateng Kab. Pemalang menyampaikan bahwa, ”Pemilu adalah ajang “kompetisi” bisa saja ada yang curang. Kecurangan akan merusak proses dan hasil. Perlu pengawasan agar pemilu berjalan “fair play”. Pengawasan tak hanya oleh pengawas pemilu. Publik harus berpartisipasi memastikan pemilu berjalan sesuai aturan”, jelasnya.
Intan juga berpesan kepada Generasi Milenial dan Gen-Z agar memiliki peran aktif dalam Pengawasan Pemilu, “Adapun peran-peran yang bisa dilakukan oleh Pemilih Generasi Milenial dan Generasi Z antara lain menggunakan hak pilih dengan benar. Lalu mengikuti serta memahami dan mensosialisasikan aturan serta mengkaji dan mengkritisi aturan. Turut aktif berpartisipasi mensukseskan pemilu melalui tulisan dan publikasi serta Ikut mencegah jika akan terjadi pelanggaran”, tambahnya.
Dalam kesempatan lain Bawaslu Pemalang juga menghadirkan narasumber dari Wartawan Suara Merdeka, Joko Widodo yang memaparkan materinya yang berjudul Masa Pemilu, Anak Muda Harus Bijak Bermedia Sosial.
Dalam paparannya Joko Widodo berpesan, “Bijaklah dalam ber Media Sosial, karena Medsos menciptakan kebenaran semu. Hati-hati dengan medsos, tidak semua isi yang ada di medsos itu benar. Masyarakat, di era digitalisasi, perlu kritis dan cerdas dalam menggunakan media sosial maupun platform internet lainnya. Saatnya bijak menggunakan jari agar tidak terjerat kasus hukum atau melanggar Undang-Undang Internet dan Transaksi Elektronik (UU ITE)”, paparnya.
“Belakangan ini, sejumlah pesohor (influencer) di media sosial terjerat kasus hukum. Beberapa di antaranya kasus penipuan investasi. Sementara itu, kegaduhan di media sosial akibat perbedaan sikap politik di masyarakat bahkan semakin menjurus ke ujaran kebencian masih mewarnai linimasa medsos”, tambahnya.
Sumber : Humas Bawaslu Pemalang